Sabtu, 14 April 2012

PENGERTIAN BIAYA DAN BIAYA STANDAR


Pengertian Biaya
Pengertian biaya menurut Mulyadi (2009 ; 23), mendefinisikan “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.
Pengertian biaya menurut Suwardjono (1991 ; 60) mendefinisikan bahwa “Biaya adalah keluarnya sumber ekonomik dari kesatuan usaha dalam usaha untuk mendatangkan atau menimbulkan pendapatan”.
Sedangkan menurut Kartandinata (2000:24) berpendapat bahwa ”Biaya adalah pengorbanan yang diukur dengan satuan uang, yang dilakukan dan harus dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu”.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas , dapat disimpulkan bahwa “Biaya adalah pengorbanan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh barang atau jasa”.
Pengertian Biaya Standar
Pengertian biaya standar menurut Mulyadi (2009 ; 387) : Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, di bawah asumsi bahwa kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.

Menurut Carter (2005 ; 153) : “Biaya Standar  adalah biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduksi satu unit atau sejumlah tertentu produk selama satu periode tertentu”.

Menurut Usry (2005 ; 153) : “Biaya Standar adalah biaya yang direncanakan untuk suatu produk dalam kondisi operasi sekarang atau yang diantisipasi”.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa “Biaya Standar merupakan biaya yang ditentukan dimuka untuk mengukur satu-satuan produk berdasarkan pengalaman masa lalu yang nantinya akan dibandingkan dengan biaya yang sesungguhnya yang terjadi di perusahaan”.
Manfaat Biaya Standar
Manfaat biaya standar menurut Carter Usry (2005 ; 154), suatu sistem biaya standar dapat digunakan dalam hubungannya dengan perhitungan biaya berdasarkan proses maupun berdasarkan pesanan. Penetapan (kalkulasi) biaya standar paling tepat diterapkan pada lingkungan pabrik dimana teknologi produksi relatif stabil dan produk yang dihasilkan bersifat homogen didalam unit akumulasi biaya (unit yang dimaksud disini adalah suatu departemen atau suatu pekerjaan).

 Sistem biaya standar membantu perencanaan dan pengendalian operasi serta memberikan wawasan mengenai dampak-dampak yang mungkin dari keputusan atas biaya dan laba. Biaya standar digunakan untuk :
1.         Menetapkan anggaran.
2.         Mengendalikan biaya dengan cara memotivasi karyawan dan mengukur efisiensi operasi.
3.         Menyederhanakan prosedur perhitungan biaya dan mempercepat laporan biaya.
4.         Membebankan biaya ke persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
5.      Menetapkan tawaran kontrak dan harga jual.
 Penggunaan biaya standar untuk tujuan-tujuan akuntansi akan menyederhanakan prosedur biaya dengan mengurangi pekerjaan administrasi dan biayanya. Suatu sistem biaya standar yang lengkap selalu disertai dengan standarisasi bagi operasi produksi. Produksi standar jumlah produk dan kegiatan buruh yang spesifik, dapat dipersiapkan sebelum produksi dimulai. Permintaan bahan, kartu jam kerja dan kartu operasi juga dapat dipersiapkan sebelum produksi dimulai, kemudian biaya standar dapat disusun. Semakin distandarkan proses produksi, semakin sederhana kegiatan administrasi.
 
Kelemahan Biaya Standar
Menurut Mulyadi (2009 : 389), bahwa tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat. Meskipun telah ditetapkan dengan jelas jenis standar apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, tetapi tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara keseluruhan dengan keketatan atau kelonggaran yang relatif sama.
       
Seringkali standar cenderung untuk menjadi kaku atau tidak fleksibel, meskipun dalam jangka waktu pendek. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan standar jarang sekali dilakukan. Perubahan standar menimbulkan masalah persediaan. Jika standar sering diperbaiki, hal ini menyebabkan kurang efektifnya standar tersebut sebagai alat pengukur pelaksana. Tetapi jika tidak diadakan perbaikan standar, padahal telah terjadi perubahan yang berarti dalam produksi, maka akan terjadi pengukuran pelaksanaan yang tidak tepat dan tidak realistis. 

Manfaat Sistem Biaya Standar Dalam Pengendalian Biaya
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar merupakan alat yang penting didalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan dengan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaannya dengan efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja dan kegiatan lainnya.
Sistem biaya standar yang menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar memungkinkan manajemen melaksanakan pengelolaan mereka dengan “prinsip kelainan” (exeption principles). Dengan memusatkan perhatian mereka terhadap keadaan-keadaan yang menyimpang dari keadaan yang seharusnya, manajemen dilengkapi dengan alat yang efektif untuk mengendalikan kegiatan perusahaan. (Mulyadi, 2009 ; 388)
 
Prosedur Penentuan Biaya Standar
    Biaya Bahan Baku Standar
Biaya bahan baku standar terdiri dari :
1.            Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu, atau lebih dikenal dengan nama kuantitas standar.
2.            Harga per satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula harga standar.
Untuk mengubah kuantitas standar bahan baku menjadi biaya bahan baku standar, maka perlu ditentukan harga standar bahan baku. Harga standar ini pada umumnya ditentukan dari daftar harga pemasok, catalog atau informasi yang sejenis dan informasi lain yang tersedia yang berhubungan dengan kemungkinan perubahan harga-harga tersebut di masa depan.
 Menurut Mulyadi (2009 : 392), harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa :
a.       Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk jangka waktu satu tahun.
b.      Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar.
c.       Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang.
       Biaya Tenaga Kerja Standar
Menurut Mulyadi (2009 : 392) biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua unsur yaitu :
1.         Jam Tenaga Kerja Standar
Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara :
a.       Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga pokok (cost sheet) periode yang lalu.
b.      Membuat test-run operasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan.
c.       Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan dibawah keadaan yang diharapkan.
d.      Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk.
Jam tenaga kerja standar ditentukan dengan cara memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tak bisa dihindari (menunggu bahan baku, reparasi dan pemeliharaan mesin) dan faktor-faktor kelelahan kerja.
2.            Tarif Upah Standar
Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan mengenai kegiatan yang dijalankan, tingkat kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata upah per jam yang diperkirakan akan dibayar.
Menurut Mulyadi (2009 ; 393), untuk menentukan tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar:
1.            Perjanjian dengan organisasi karyawan.
2.            Data upah masa lalu. Dalam hal ini yang dapat dipergunakan sebagai tarif upah standar adalah : rata-rata hitung, rata-rata tertimbang atau median dari upah karyawan masa lalu.
3.            Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal.

         Biaya Overhead pabrik standar
Standar biaya overhead pabrik adalah biaya overhead pabrik yang seharusnya terjadi dalam pembuatan satu-satuan produk. Manfaat utama tarif overhead standar ini meliputi unsur biaya overhead pabrik variabel dan tetap, adlaah untuk penentuan harga pokok produk dan perencanaan. Untuk pengendalian biaya overhead pabrik dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas. Tarif biaya overhead standar menggabungkan biaya tetap dan variabel dalam satu tarif yang didasarkan pada tingkat kegiatan tertentu. Sebagai akibatnya dalam tarif biaya overhead pabrik ini semua biaya overhead pabrik diperlakukan sebagai biaya variabel. Di lain pihak anggaran fleksibel memisahkan faktor-faktor  biaya tetap dan variabel, dan memperlakukan biaya overhead tetap sebagai biaya yang jumlah totalnya tetap dalam volume tertentu. (Mulyadi, 2009 : 393)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar